Pengunjung

Kategori

Entri Populer

User Login


  • Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
  • Mecetak Sumber Daya Manusia yang kompetitif di dunia kerja.
  • Unggul dalam Pengetahuan dan Teknologi.
  • Membangun manusia Indonesia yang tangguh.

Minggu, 01 Mei 2011

Blog Sebagai Alternatif Media Pembelajaran

Majalah Ilmiah Informatika (ISSN : 1411-6413)
Volume 2 No. 2, 1 Mei 2011 Hal : 33-45

Mariana Kristiyanti
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas AKI

Abstract

The rapid progress of information and telecommunication technology offering the new ease in leaning may shift the learning orientation in society. One interesting media applied in learning is Web Blog media or shortly is called Blog. Blog as one of application services in internet might be used by either teacher or learner as unlimited learning sources. Teachers can upload all information related with the learning material by adding multimedia (picture, animation, sound effect, and video) so that it is interesting and easy to be learned. On the other hand, learner may download  information which is appropriate with the intended topic and the objective.  

Key words: Internet, Web Blog, Learning Media

Pendahuluan

Proses belajar mengajar adalah inti aktivitas dalam pendidikan. Proses ini terjadi antara pengajar dan pebelajar serta dipengaruhi oleh hubungan yang ada dalam proses tersebut. Ini menyebabkan metode belajar pebelajar juga dipengaruhi oleh metode pengajaran dari pengajarnya. Seiring dengan pesatnya perkembangan di dunia telekomunikasi yang ditandai dengan era digitalisasi, khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi, tentunya proses belajar mengajar juga menuntut adanya penyesuaian atau linearitas institusi pendidikan dalam penggunaan metode proses belajar mengajar.

Adanya realita tersebut, penyelenggara pendidikan jelas memerlukan sarana dan prasarana Teknologi Informasi dan komunikasi untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar sehingga dapat menjawab tantangan-tantangan yang ada, khususnya untuk peningkatan kualitas proses belajar mengajar. Konsep pendidikan yang semakin berkembang dan banyak diadopsi belakangan ini adalah berbasis pada learning approach dan sedikit demi sedikit meninggalkan format sebelumnya yang berbasis teaching approach. Pada konsep learning approach penyampaian ilmu pengetahuan, dan juga termasuk proses pembelajaran adalah berbasis multimedia dan elektronik. Konsep ini kemudian dikenal dengan sebutan e-learning yang membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (content) maupun sistemnya. Konsep ini menjadi alternatif yang sepadan dengan konsep teaching approach yang berbasis pendidikan.

Pembelajaran dewasa ini menghadapi dua tantangan, tantangan yang pertama datang dari adanya perubahan persepsi tentang belajar itu sendiri dan tantangan yang kedua datang dari adanya teknologi informasi dan telekomunikasi yang memperlihatkan perkembangan yang luar biasa. Konstruktivisme pada dasarnya telah menjawab tantangan yang pertama dengan meredefinisi belajar sebagai proses konstruktif di mana informasi diubah menjadi pengetahuan melalui proses interpretasi, korespondensi, representasi, dan elaborasi. Sementara itu, kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi yang begitu pesat yang menawarkan berbagai kemudahan-kemudahan baru dalam pembelajaran memungkinkan terjadinya pergeseran orientasi belajar pada pebelajar. Lebih dari itu, teknologi ini ternyata turut pula memainkan peran penting dalam memperbarui konsepsi pembenaran yang semula fokus pada pembelajaran sebagai semata-mata suatu penyajian berbagai pengetahuan menjadi pembelajaran sebagai suatu bimbingan agar mampu melakukan eksplorasi sosial-budaya yang kaya akan pengetahuan.

Permasalahan yang sering muncul berkenaan dengan penggunaan media pembelajaran, yakni ketersediaan dan pemanfaatan. Ketersediaan media, masih sangat kurang sehingga para pengajar menggunakan media secara minimal. Media yang sering digunakan adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan sebagainya), dan didukung dengan alat bantu sederhana yang masih tetap digunakan seperti papan tulis/white board dan kapur/spidol. Sedangkan media audio dan visual (kaset audio, siaran TV/Radio, overhead transparency, video/film,), dan media elektronik (komputer, internet) masih belum secara intensif dimanfaatkan. Masalah kedua, pemanfaatan media. Media cetak merupakan media yang paling sering digunakan oleh pengajar, karena mudah untuk dikembangkan maupun dicari dari berbagai sumber. Namun, kebanyakan media cetak sangat tergantung pada verbal symbols (kata-kata) yang bersifat sangat abstrak, sehingga menuntut daya imajinasi yang sangat tinggi dari pebelajar, hal inilah yang dapat menyulitkan mereka untuk memahami informasi yang terkandung didalamnya. Karena itu dalam pemanfaatan media ini, diperlukan kreativitas dan juga pertimbangan instruksional yang matang dari pengajar. Kenyataan yang sering terlihat adalah, banyak pengajar menggunakan media pembelajaran seadanya tanpa pertimbangan pembelajaran. Salah satu media yang sangat menarik untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran adalah media Web Blog atau biasa disebut dengan Blog. Menurut wikipedia.com, Blog adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Blog sebagai salah satu layanan aplikasi dari internet dapat dimanfaatkan oleh pengajar dan pebelajar sebagai sumber belajar yang tidak terbatas. Pengajar dapat meng-upload semua informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang diajarkan dengan menambahkan multimedia (gambar, animasi, efek suara dan video) agar menarik dan lebih mudah dipelajari. Dilihat dari pihak lain, pebelajar dapat men-download informasi yang sesuai dengan topik dan tujuan yang diinginkan.

Penggunaan Blog sebagai sebagai media pembelajaran sekaligus sebagai sumber belajar sedikitnya akan mengubah cara belajar dan teknik pembelajaran agar tidak monoton sehingga dapat memotivasi pebelajar dalam mempelajari sesuatu.

Pembahasan

Di zaman yang serba modern ini, hampir setiap pengguna internet di Indonesia membicarakan mengenai Blog. Istilah Weblog yang kemudian disingkat menjadi Blog sebenarnya mulai dikenal sejak tahun 1997, namun baru populer pada tahun 2000. Blog adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Saat ini, Blog sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia WWW dan dunia per-internet-an. Blog sudah mulai dijadikan sebagai sumber berita oleh koran-koran, majalah, radio, bahkan televisi juga sudah menyiarkan beritanya lewat Blog mereka. Dunia pendidikan pun sudah banyak menampilkan materi pendidikan di dalam Blog yang telah dibuat khusus maupun tidak khusus untuk dunia pendidikan.

Di dalam Blog para pengajar maupun pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dapat mem-posting materi-materi yang mereka anggap berguna bagi para pencari informasi pendidikan. Sedangkan pencari informasi pendidikan pun dapat berpartisipasi mengembangkan maupun sekedar memberikan komentar dari isi Blog yang telah dilihat.

Sejarah Lahirnya Blog

Di masa lalu, dunia web masih memiliki tampilan yang sederhana, dengan warna background yang tidak menarik, teks warna hitam, dan link berwarna biru. Kemudian berangsur-angsur muncullah gambar, suara, animasi, dan video yang membuat tampilan web menjadi lebih menarik. Walaupun demikian, tampilan halaman web masih terlihat statis. Walaupun sudah ada pendekatan untuk memisahkan data dengan tampilan web dengan cara menyimpan data ke database, namun tetap saja tampilannya berubah jika ada yang meng-update-nya secara manual. Pada akhir tahun 1990-an mulai muncul software untuk membuat Blog dan muncul juga layanan-layanan lain yang mmbuat orang mudah membuat website dan meng-update-nya secara kontinyu. Fasilitas-fasilitas ini mulai berevolusi hingga menjadi layanan Blog seperti sekarang ini. Dengan menggunakan layanan blogging, seseorang tidak perlu melakukan koding HTML secara manual untuk menentukan letak isi artikel-artikel. Pengguna hanya perlu mengisikan isi artikel ke sebuah form dan menyimpannya, maka isi artikel tersebut otomatis akan ditampilkan oleh software blogging tersebut. Dengan demikian, proses penggantian konten website menjadi lebih mudah, cepat, dan tidak mahal.

Media blog pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com, yang dimiliki oleh PyraLab sebelum akhirnya PyraLab diakuisi oleh Google.Com pada akhir tahun 2002 yang lalu. Semenjak itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber terbuka yang diperuntukkan kepada perkembangan para penulis blog tersebut.

Blog mempunyai fungsi yang sangat beragam,dari sebuah catatan harian, media publikasi dalam sebuah kampanye politik, sampai dengan program-program media dan perusahaan-perusahaan. Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis. Banyak juga weblog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, seperti menggunakan buku tamu dan kolom komentar yang dapat memperkenankan para pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan, namun demikian ada juga yang yang sebaliknya atau yang bersifat non-interaktif.

Situs-situs web yang saling berkaitan berkat weblog, atau secara total merupakan kumpulan weblog sering disebut sebagai blogosphere. Bilamana sebuah kumpulan gelombang aktivitas, informasi dan opini yang sangat besar berulang kali muncul untuk beberapa subyek atau sangat kontroversial terjadi dalam blogosphere, maka hal itu sering disebut sebagai blogstorm atau badai blog.

Komunitas Blogger

Komunitas blogger adalah sebuah ikatan yang terbentuk dari para blogger berdasarkan kesamaan-kesamaan tertentu, seperti kesamaan asal daerah, kesamaan kampus, kesamaan hobi, dan sebagainya. Para blogger yang tergabung dalam komunitas-komunitas blogger tersebut biasanya sering mengadakan kegiatan-kegiatan bersama-sama seperti kopi darat.

Untuk bisa bergabung di komunitas blogger, biasanya ada semacam syarat atau aturan yang harus dipenuhi untuk bisa masuk di komunitas tersebut, misalkan berasal dari daerah tertentu. Beberapa jenis komunitas blogger adalah Komunitas Blogger Daerah, yaitu Komunitas Blogger berdasarkan kedaerahan atau wilayah tertentu, Komunitas Blogger Non-Daerah, yang biasanya terbentuk karena kesamaan hobi atau yang lainnya, dan Komunitas Blogger Kampus.

Jenis-jenis Blog
  1. Blog politik: Tentang berita, politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis blog (Seperti kampanye).
  2. Blog pribadi: Disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan jahat, dan perbincangan teman.
  3. Blog bertopik: Blog yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan tertentu.
  4. Blog kesehatan: Lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan tentang kesehatan, dll.
  5. Blog sastra: Lebih dikenal sebagai litblog (Literary blog).
  6. Blog perjalanan: Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan keterangan-keterangan tentang perjalanan/traveling.
  7. Blog riset: Persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru.
  8. Blog hukum: Persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga dengan blawgs (Blog Laws).
  9. Blog media: Berfokus pada bahasan kebohongan atau ketidakkonsistensi media massa; biasanya hanya untuk koran atau jaringan televisi.
  10. Blog agama: Membahas tentang agama
  11. Blog pendidikan: Biasanya ditulis oleh pelajar atau guru.
  12. Blog kebersamaan: Topik lebih spesifik ditulis oleh kelompok tertentu.
  13. Blog petunjuk (directory): Berisi ratusan link halaman website.
  14. Blog bisnis: Digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan promosi bisnis mereka
  15. Blog pengejawantahan: Fokus tentang objek diluar manusia; seperti anjing
  16. Blog pengganggu (spam): Digunakan untuk promosi bisnis affiliate; juga dikenal sebagai splogs (Spam Blog).
Budaya Popular

Ngeblog (istilah bahasa Indonesia untuk blogging) harus dilakukan hampir setiap waktu untuk mengetahui eksistensi dari pemilik blog. Juga untuk mengetahui sejauh mana blog dirawat (mengganti template) atau menambah artikel. Sekarang ada lebih 10 juta blog yang bisa ditemukan di Internet dan masih bisa berkembang lagi, karena saat ini ada banyak sekali software, tool, dan aplikasi Internet lain yang mempermudah para blogger (sebutan pemilik blog) untuk merawat blognya.selain merawat dan terus melakukan pembaharuan di blognya, para blogger yang tergolong baru pun masih sering melakukan blogwalking, yaitu aktivitas dimana para blogger meninggalkan link di blog atau situs orang lain seraya memberikan komentar. Beberapa blogger kini bahkan telah menjadikan blognya sebagai sumber pemasukan utama. Sehingga kemudian muncullah istilah profesional blogger, atau problogger, orang yang menggantungkan hidupnya hanya dari aktivitas ngeblog karena memang faktanya banyak chanel-chanel pendapatan dana baik berupa dolar maupun rupiah dari aktivitas ngeblog ini.

Pemanfaatan Blog Sebagai Sumber Belajar

Pengertian Pemanfaatan

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan dapat terlepas dari kata belajar, baik itu belajar dalam lingkungan formal maupun belajar di lingkungan non-formal. Saat manusia belajar sesuatu maka mereka secara sadar maupun tidak sadar telah memanfaatkan sumber belajar yang ada berupa buku, tv, radio, manusia, bahkan internet. Ada lima aspek dalam pemanfaatan, yaitu :
  1. Media sebagai teknologi mesin
  2. Media sebagai tutor
  3. Media sebagai pemotivasi belajar
  4. Media sebagai alat berpikir dan memecahkan masalah.
Pengertian Sumber Belajar

Sumber belajar adalah apa saja (orang, bahan, alat, teknik, lingkungan) yang mendukung serta memungkinkan memberikan kemudahan dan kelancaran terjadinya belajar, serta memungkinkan terjadinya interaksi antara pebelajar dengan sumber belajar tersebut. Sumber belajar dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu :
  1. Sumber belajar yang sengaja direncanakan (learning resources by design), yakni semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal Contohnya adalah : buku pelajaran, modul, program audio, transparansi (OHT).
  2. Sumber belajar yang karena dimanfaatkan (learning resources by utilization), yakni sumber belajar yang tidak secara khusus didisain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan, dan dimanfaatkan untuk keperluan belajar. Contohnya: pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, guru, olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, internet (dalam hal ini berupa Blog) dan masih banyak lagi yang lain.
Media massa adalah suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melewati media cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pengertian "dapat" di sini menekankan pada pengertian, bahwa jumlah sebenarnya penerima pesan informasi melalui media massa pada saat tertentu tidaklah esensial. Adapun bentuk media massa, secara garis besar, ada dua jenis, yaitu : media cetak (surat kabar dan majalah, termasuk buku-buku) dan media elektronik (televisi dan radio, termasuk internet)
Agar bisa terjadi kegiatan belajar pada si pebelajar, maka pebelajar harus secara aktif melakukan interaksi dengan berbagai sumber belajar. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar hanya mungkin terjadi jika ada interaksi antara pebelajar dengan sumber-sumber belajar. Inilah yang seharusnya diusahakan oleh setiap pebelajar (instructor, pengajar) dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu para pendidik maupun yang berkompeten dalam hal itu dituntut untuk kreatif dalam menciptakan sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh pebelajar dalam memahami materi tertentu.

Sumber belajar memiliki fungsi :
  1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan membantu pengajar untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi beban pengajar dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah. 
  2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a) mengurangi kontrol pengajar yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan kesempatan bagi pebelajar untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya. 
  3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian. 
  4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit. 
  5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung. 
  6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
Pemanfaatan Blog Sebagai Sumber Belajar

Di tengah dunia yang semakin modern ini pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan pun tidak dielakkan lagi. Dengan adanya teknologi modern, arus informasi semakin tak dapat terbendung lagi. Semua orang diseluruh dunia dapat mengetahui apa yang mereka inginkan melalui internet. Internet dapat menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga siapa pun dapat memanfaatkanya.

Pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan telah gencar dilakukan diberbagai negara. Bahkan internet sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Blog salah satu produk yang dihasilkan oleh internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena Blog dapat dibuat oleh siapa pun dengan sangat mudah dan yang paling penting Blog dapat dibuat dengan gratis.

Fakta di lapangan tentang penggunaan internet di kalangan para pebelajar, lebih banyak dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang kurang produktif, seperti terlalu banyak chatting, friendster-an, bermain game online, dan mengakses pornografi. Blog yang jumlahnya berlipat 2 setiap 6 bulan, yang pemiliknya dari kalangan pebelajar dan remaja jumlahnya sangat signifikan, hal ini merupakan fenomena yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan membuat Blog yang berkualitas agar masyarakat pebelajar dapat dengan mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan. Selain berkualitas, Blog yang dibuat harus juga menarik agar pebelajar makin betah belajar didunia maya. 

Berbagai referensi, jurnal, maupun hasil penelitian dapat dengan mudah di download diberbagai Blog di seluruh dunia. Cukup memanfaatkan search engine, materi-materi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Selain menghemat tenaga dan biaya dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui cenderung lebih up to date. Adapun manfaat Blog bagi pebelajar adalah sebagai berikut: 
  1. meningkatkan pengetahuan,
  2. berbagi sumber diantara rekan sejawat,
  3. bekerjasama dengan pengajar di luar negeri,
  4. kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung,
  5. mengatur komunikasi secara teratur, dan 
  6. berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional. 
Di samping itu para pengajar juga dapat memanfaatkan Blog sebagai sumber bahan mengajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus online dengan metodologi baru, mengakses materi pembelajaran yang cocok untuk pebelajarnya, serta dapat menyampaikan ide-idenya. Sementara itu pebelajar juga dapat menggunakan internet untuk belajar sendiri secara cepat, sehingga akan meningkatkan dan memperluas pengetahuan, belajar berinteraksi, dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian.

Blog juga dapat dimanfaatkan oleh para guru untuk media pembelajaran, yaitu Blog guru sebagai pusat pembelajaran. Guru dapat menuliskan materi belajar, tugas, maupun bahan diskusi di blognya, kemudian para muridnya bisa berdiskusi dan belajar bersama-sama di blog gurunya tersebut. Selain itu blog guru dan murid juga dapat saling berinteraksi. Guru, yang harus memiliki Blog, mengharuskan murid memiliki blognya masing-masing, sebagai sarana mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya. Metode ini bisa memacu iklim kompetisi antar siswa, karena tentu saja para siswa ingin blognya menjadi yang terbaik. Setelah semua siswa memiliki Blog dibuatlah suatu komunitas blogger pebelajar. Ada sebuah Blog sebagai pusat pembelajaran (bisa berupa blog aggregator atau blog dengan beberapa kontributor), dengan guru-guru dan siswa dari berbagai sekolah bisa tergabung dalam komunitas blogger pebelajar tersebut. 

Conventional Learning dan e-Learning

Menyikapi perkembangan Teknologi Informasi dan komunikasi diatas, menyebabkan adanya perubahan metode konvensional dalam proses belajar mengajar yang digantikan dengan metode e-learning. Metode conventional learning yang mengharuskan pengajar dan pebelajar harus bertatap muka langsung di ruangan memiliki beberapa ciri, yaitu: 1) pembelajaran tergantung pada pengajar; 2) seluruh kegiatan belajar mengajar terpusat di dalam ruang; 3) pengajar merupakan sumber ilmu; 4) dibatasi jarak, ruang dan waktu; dan 5) harus memiliki sarana dan prasarana belajar mengajar yang memadai serta sumber daya manusia pengajaar yang memahami setiap materi pembelajaran yang akan diajarkan. Sedangkan ciri-ciri e-learning adalah: 1) pembelajaran tidak tergantung kepada pengajar; 2) banyaknya sumber materi dan kemudahan akses; 3) peran pengajar hanya sebagai mediator atau pembimbing; 4) proses belajar tidak terkendala jarak, ruang dan waktu.

Merujuk dari ciri-ciri kedua metode di atas, maka nge-blog adalah sebuah alternatif metode proses belajar mengajar yang bersifat e-learning dan juga student centered. Penyelenggara pendidikan seperti Perguruan tinggi yang ingin menggunakan Teknologi Iinformasi dan Komunikasi untuk penerapan e-learning biasanya menggunakan Learning Management System (LMS) untuk menyediakan virtual classroom (ruang kelas virtual) di internet. Virtual classroom yang dimiliki biasanya memiliki banyak metafora ruang kelas konvensional seperti forum diskusi, pengumpulan tugas, katalog/perpustakaan bahan ajar, katalog hyperlink dan lain sebagainya.

Fungsi Blog dalam Sistem Terintegrasi

Jika pengajar sudah memiliki blog, maka yang harus difikirkan adalah bagaimana mengintegrasikan blog dalam proses belajar mengajar. Ada beberapa cara, diantaranya para pengajar dapat menggunakan blog untuk menampilkan informasi materi yang akan diberikan, bahan ajar yang siap diunduh pebelajar, daftar hyperlink sebagai referensi, memberikan tugas dan menampilkan hasil penelitan pengajar. Karena fitur pada blog memungkinkan memberikan pertanyaan dan komentar atas artikel atau bahan ajar yang tersedia, maka komunikasi pun akan berjalan dua arah dan interaktif, baik dari pengajar ke pebelajar atau sebaliknya.

Cara yang lain adalah ketika memberikan tugas kepada pebelajar, maka pengajar tersebut menerangkannya secara lisan dan kemudian menampilkannya pada blog. Pebelajar yang akan mengumpulkan tugas diminta untuk menampilkan jawaban dari tugas dalam blog pribadi pebelajar tersebut. Penilaian diberikan dengan cara pengajar tersebut mengunjungi blog pebelajar untuk kemudian memberikan komentar tentang jawaban tugas yang telah dibuat oleh pebelajar. Cara ini memberikan arti bahwa pebelajar tidak hanya bertanggung jawab atas jawaban tugas kepada pengajar saja, melainkan bertanggung jawab pula kepada publik/pengguna internet sebagai pembaca.

Integrasi blog dalam aktifitas proses belajar mengajar seperti ini secara otomatis meningkatkan waktu “tatap muka” pengajar dan pebelajar. Diskusi yang terekam dalam fasilitas komentar yang tersedia pada blog juga dapat menjadi referensi tambahan bagi para pembaca blog dan dapat dilihat serta dibaca kapan saja. Selain mendidik dan mengenalkan pebelajar menulis melalui media internet, cara-cara ini juga mampu mendongkrak nama institusi pendidikan di dunia maya serta melatih pebelajar untuk berbagi ilmu dengan orang lain.

Ketika membicarakan blog sebagai suatu sub-sistem yang terintegrasi, maka akan ada pula beberapa sub-sistem yang saling berkaitan serta saling memengaruhi. Proses belajar mengajar merupakan sebuah input dan output yang diharapkan adalah proses belajar mengajar yang berkualitas. Tentunya sistem tersebut harus memiliki karakteristik sebagai sistem yang memiliki umpan balik (feedback system). Dengan adanya integrasi antar sub-sistem tersebut diharapkan akan menghasilkan proses belajar mengajar yang tidak hanya melibatkan pengajar, tetapi juga pebelajar, untuk menghasilkan proses belajar mengajar yang lebih berkualitas.

Kesimpulan

Pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan telah gencar dilakukan diberbagai negara. Bahkan internet sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Blog salah satu produk yang dihasilkan oleh internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena Blog dapat dibuat oleh siapa pun dengan sangat mudah dan yang paling penting Blog dapat dibuat dengan gratis.

Didalam Blog para pengajar maupun pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dapat mem-posting materi-materi yang mereka anggap berguna bagi para pencari informasi pendidikan. Sedangkan pencari informasi pendidikan pun dapat berpartisipasi mengembangkan maupun sekedar memberikan komentar dari isi Blog yang telah dilihat. Berbagai referensi, jurnal, maupun hasil penelitian dapat dengan mudah di download diberbagai Blog di seluruh dunia. Cukup memanfaatkan search engine, materi-materi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Selain menghemat tenaga dan biaya dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui cenderung lebih up to date. Untuk menunjang pendidikan sebaiknya Blog yang dibuat harus berkualitas dan menarik agar pebelajar dapat memperoleh informasi yang bermanfaat.

Daftar Pustaka
  • Alim Bahri, Manfaat Elearning / E-Learning - Pembelajaran Online via Internet atau Intranet Services, http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?, Webpage diakses pada tanggal 15 September 2010.
  • Ardy Prasetyo, Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pembelajaran, http://ardyprasetyo.wordpress.com, Webpage diakses pada tanggal 5 September 2010.
  • El Diablue, Perkembangan Teknologi Web, http://eldoblue.wordpress.com, diakses Mei 2009
  • Ferry Hadary , 2005,  Mengintegrasikan Fungsi Blog dalam proses Belajar mengajar, Universitas Tanjungpura
  • Made santosa, 2007, Pemanfaatan Blog (Jurnal Online) dalam Pembelajaran Menulis, Universitas Pendidikan Ganesha.
  • M. Basyiruddin Usman, H. Asnawir, 2002, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Press,
  • P. Suparno, SJ., dkk., 2002, Reformasi pendidikan: sebuah rekomendasi, Penerbit Kanisius.

0 komentar: